Blogroll

Selasa, 12 Februari 2013

Avinton Motorcycles: Bermesin Amerika, Bersasis Eropa

Sudah hampir tujuh tahun, sejak pertama kali memperkenalkan Wakan 1640, nasib Wakan Motorcycles tidak terdengar lagi. Ternyata, perusahaan tidak mati, malah kini lahir kembali dengan merek dan logo baru. Nama barunya Avinton Motorcycles, berkantor di Sommieres, Perancis. Sepeda motor yang ditawarkan ber-cc besar alias moge.

Strategi Avinton, tidak berpromosi besar-besar seperti Wakan, tetapi mencari konsumen ekslusif. Hal tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan distributor atau importir di berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, Asia, hingga Timur Tengah.

Tahap pertama, empat model ditawarkan,yaitu Avinton Collector GT, Collector Race dan Collector Roadster. Avinton Cult ditawarkan dengan spesifikasi yang bisa dipesan sesuai kantong.


Kendati demikian, keempat model dasarnya sama, berbasis mesin V-Twin S&S 1.640cc, berkarakter Amerika, besar dan kuat. Mesin tersebut teruji dan mampu mengerahkan tenaga maksimal 120 PS @5.750 rpm dan torsi 165 Nm @4.250 rpm. Girboks dikembangkan sendiri oleh Avinton bekerjasama dengan Andrews. Semua bobot kendaraan ditopang oleh sasis dari  pipa ringan yang ringkas, persis garapan sepeda motor buatan Eropa.

Untuk model, Avinton membuat sepeda motornya sangat berbeda. Tongkrongannya sedikit nungging, menjanjikan posisi duduk yang cukup nyaman. Model tangki membulat, di atasnya terdapat saluran udara masuk (air intake) yang tak ditemui pada sepeda motor lain.

Untuk kenyamanan, sokbreker dipasok dari dua merek besar: depan Ceriani yang bisa disetel ketinggiannya, belakang, monosok dari Sachs.

Tak kalah menarik, panel instrumen sudah serbadigital. Harga termurah, 45.000 dollar AS atau Rp 436 jutaan.

Minggu, 10 Februari 2013

BMW R1200, Agresif dan Futuristik

Pada 1928, Ernst Henne membeli BMW R37. Kemudian ia berpikir, sangat bagus jika sepeda motor itu ditambahi supercharger. Setelah diwujudkan, pria tersebut memecahkan 76 rekor, termasuk menjadi sepeda motor tercepat di dunia saat itu, 216 kpj.

Lebih dari 80 tahun kemudian, konsep serupa digagas kembali oleh desainer Australia, Tim Cameron. Ia mengenalkan konsep sepeda motor dengan grafis dan spesifikasi BMW R1200 GS dengan sebutan Supercharger Concept. Selain tambahan supercharger, kapasitas mesin dinaikkan menjadi 1.500 cc.


Mesin BMW R1200 dikenal bandel dan bertenaga. Model cruiser sudah beredar dengan varian adventure R1200GS. Performa mesinnya membuat Cameron tergoda memodifikasinya menjadi lebih dahsyat dengan sosok bodi semakin sporti.

Tambahan kompresor membutuhkan ruang lebih besar.  Mesin sedikit dimiringkan ke atas dengan sudut 30 derajat (lihat foto). Juga dipasang pendingin oli di samping dan ruangan untuk supercharger di atas mesin.

Sepeda motor ini juga dirancang ulang dengan sosok agresif dan futuristik. Garis bodinya mencerminkan kombinasi antara modernitas, elegan dan kekuatan. Sementara mesin bisa menyeburkan tenaga sapai 200 PS!

Jumat, 08 Februari 2013

Yamaha Mio, Juara Matik Tune Up 200 cc Tanpa Naik Stroke!


Di ajang drag bike kelas Matic Tune up 200 cc, itu adalah kelasnya para ‘Monster’. Karena kelas ini dihuni oleh petarung andal seperti Eko Chodox, Hendra Kecil dan pembalap top lainnya.

Tapi, siapa sangka kalau Stevanus Nawier berhasil menapaki podium puncak di event Perwira Drag Bike di Purbalingga, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Apalagi, Yamaha Mio pacuannya hanya menggunakan paking lembaran untuk mendapatkan kompresi yang padat.


Artinya, kuda besi racikan Pele dari Pells Racing (PR), Solo, Jawa Tengah ini tanpa naik stroke. Olahan power didapat dari diameter piston yang padat mengumpan energi kalor saat diletik busi.

“Setang piston dan daleman kruk as masih standar semua, hanya naik cc dan mencari tenaga dari olahan piston Honda Tiger oversize 275. Jadi, diameternya sekitar 66 mm. Ketemu total kapasitas mesin 198 cc, dibulatkan jadi 200 cc,” cuap Pele yang klimis ini.

Gebukan piston NPP diameter 66 mm diaplikasi untuk memukul ruang bakar. “Kompresi cukup rendah sebenarnya, hanya bermain diangka 12,8 : 1. Itu karena saya cari aman agar piston enggak sampai pecah. Bahan bakar pun saya pakai oktan tinggi dari bensol. Agar power maksimal,” kata pria enerjik ini.

Olahan kompresi ini dikail dari ruang bakar model gentong. Ada beberapa model kubah sesuai racikan tunner, seperti model bathub dan lain-lain.

Namun Pele pede dengan ubahan kubah model gentong ini. Sebab dengan diameter piston besar, ruang kubah otomatis lebih lebar. Mampu menampung ukuran diameter klep yang lebih besar.

Makanya klep EE ukuran 34 mm untuk in dan ex 28 mm mampu dipasang tanpa takut nyundul piston. Sebab kubahnya memang lebar model gentong. Tak heran tenaga puncak dari ledakan piston begitu besar. Sebab model gentong mampu menampung bahan bakar yang banyak dan diledakan sempurna.

Sedangkan ubahan noken as masih seperti biasa. Klep in membuka pada 38 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup pada 67 derajat TMB (Titik Mati Bawah).

Untuk ex-nya durasi serupa klep in diaplikasi. Hanya dibalik saja. Yaitu, 67 derajat membuka sebelum TMB dab dan menutup pada 38 derajat setelah TMA. Racikan ini terbukti optimal apalagi lift kem juga tinggi. Sekitar 11 mm.

Yang unik, perangkat akselerasi alias racikan daleman CVT justru masih memakai komponen standar. Seperti pully, belt. Tetapi untuk roller, memakai ukuran berat 7 gram.

“Saya memang memaksimalkan komponen standar, seperti halnya kruk as asli. Untuk komponen CVT saya belum perlu melakukan upgrade karena material aslinya masih mumpuni digebuk kapasitas 200 cc,” Papar Arif Kurniawan, bos Pells Jambu Alas tempat Stevanus nawier bernaung.

Biar suhu di mesin tidak terlalu tinggi, butuh pendingan sempurna. Hal ini disiasati dengan aplikasi spuyer gajah. Kan bahan bakar, selain sebagai pembakaran, juga berfungsi sebagai pendingin.

Makanya, spuyer mengaplikasi pilot-jet 45 dan main-jet 128. Kombinasi ini pas dengan karbu NSR SP yang direamer jadi 31.5mm. (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Ban depan: Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: Eat My Dust 60/80-17
Pelek: SPS
Sok belakang: YSS